Anak Adalah Harta Karun Bangsa, Menko PMK: Keluarga Adalah Superhero Hadapi Disrupsi Teknologi

KEMENKO PMK -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menegaskan bahwa anak-anak Indonesia adalah harta karun bangsa yang menjadi tumpuan kemajuan Indonesia di masa depan. 

Karena itu, ia mengajak seluruh keluarga Indonesia untuk menjadi superhero dalam mendampingi anak-anak tumbuh menjadi generasi unggul di tengah tantangan besar berupa disrupsi teknologi digital dan kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI).

Hal itu disampaikannya saat membuka kegiatan KolaborAksi Keluarga Indonesia di Ruang Heritage Kantor Kemenko PMK, pada Selasa (17/6/2025), sebagai bagian dari rangkaian peringatan Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada 29 Juni mendatang.

"Anak-anak Indonesia adalah harta karun. Di masa depan, kita semua akan bersandar pada mereka. Tapi membesarkan anak tidak mudah, kita --orang tua-- adalah superhero, menjadi sutradara, menulis naskah kehidupan, memberi contoh teladan, dan mendampingi mereka tanpa kenal waktu," ujar Pratikno.

Ia menyampaikan, dalam peran sebagai sutradara kehidupan, orang tua tak jarang harus bersikap tegas atau "cerewet", namun justru itulah bentuk cinta yang menjadi cheat code, untuk membawa keberhasilan anak menghadapi tantangan zaman. 

"Kadang orang tua harus cerewet. Tapi justru itu adalah cheat code yang membekali anak menghadapi dunia," imbuhnya.

Pratikno menyampaikan, tantangan saat ini semakin kompleks dengan semakin derasnya arus teknologi. Saat ini screen time rata-rata orang Indonesia adalah delapan jam per hari, bahkan anak di bawah usia dua tahun telah terekspos pada layar digital. 

Menurutnya, kebiasaan scrolling social media yang terus-menerus membuat kita terbiasa melakukannya secara mindless (tidak berpikir). Hal ini berisiko membuat manusia kehilangan tradisi berpikir mendalam dan kritis. Padahal, di tengah jutaan informasi baru setiap hari, kita harus mampu untuk cerdas dalam menyaring informasi.

Ia menegaskan, literasi digital adalah tanggung jawab bersama. 
"Ini bukan tanggung jawab pemerintah saja. Pemerintah membuat regulasi untuk mengontrol platform melindungi anak dan keluarga. Tapi keluarga, sekolah, dan masyarakat harus melakukan edukasi supaya anak-anak kita semua orang warga negara Indonesia menjadi bijak dan cerdas berteknologi," ungkapnya.

Saat ini, pemerintah juga tengah menyusun tata kelola AI yang human-centered agar pemanfaatan teknologi tetap dalam kendali manusia. Di Kemenko PMK sendiri telah dibentuk Gugus Tugas AI untuk mendorong pemanfaatan teknologi yang etis dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.

"Terima kasih kepada seluruh keluarga Indonesia yang telah menjadi superhero untuk menjaga dan membimbing anak-anak kita, agar kelak menjadi generasi unggul yang menyongsong Indonesia Maju," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara Kemenko PMK dan BAZNAS sebagai langkah konkret memperkuat sinergi program-program keluarga yang sistematis dan berkelanjutan.

Kegiatan makin semarak dengan penampilan dari Kidos (Kids On Stage) Band dari Mydoremi yang membawakan lagu-lagu anak dengan enerjik dan penuh semangat. Menko PMK turut bergabung menyanyi dan memainkan alat musik perkusi dari barang bekas bersama para anggota band cilik tersebut menciptakan suasana hangat dan meriah.

Acara tersebut dihadiri Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, Ketua BAZNAS RI Noor Achmad, Ketua DWP Kemenko PMK Amrina Rosyada, serta para mitra pembangunan.

Selain itu, turut hadir pula perwakilan Kementerian/Lembaga terkait, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan mitra pembangunan seperti Ikatan Alumni (ILUNI) UI, SOS Children Villages,  Sampoerna Retail Community (SRC), Darya Varia, Komunitas Membangun Keluarga (EmKa) dan Mydoremi Kidos Band. Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Daerah secara daring. 

Kehadiran multi pihak ini menunjukkan komitmen dan sinergi multi-pihak dalam upaya membina keluarga Indonesia yang tangguh di era digital. Kerja sama antar sektor ini diharapkan dapat memperkuat program-program keluarga yang sistematis dan berkelanjutan, serta memastikan anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi unggul yang siap menghadapi tantangan masa depan.  Para peserta dari berbagai latar belakang ini turut berdiskusi dalam sesi diskusi yang interaktif, membahas tentang ketangguhan keluarga dan kesehatan mental serta strategi efektif dalam menghadapi disrupsi teknologi dan membina anak di era digital. Partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan ini menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia dan penguatan ketahanan dan ketangguhan  keluarga.

Kontributor Foto:
Reporter: