Menko PMK : Jadilah Pelopor Kemajuan Bangsa Indonesia

Surabaya (13/8) – Menyongsong Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74, pemerintah mengusung tema Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul, Indonesia Maju. Tema tersebut sejalan dengan upaya Presiden Jokowi yang telah menempatkan SDM unggul sebagai pengarusutamaan dalam strategi pembangunan bangsa Indonesia ke depan.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan bahwa mahasiswa memegang peranan penting sebagai generasi penerus yang akan menentukan masa depan bangsa. Tidak boleh semata-mata hanya mengejar prestasi pribadi dalam menimba ilmu, tetapi juga harus belajar hidup bersama dalam kebhinekaan.

“Mahasiswa jangan pernah melupakan jati diri bangsa Indonesia. Terus mengembangkan keilmuan yang bermanfaat, menjaga persatuan dan kesatuan, hindari permusuhan dan perpecahan, serta darmabaktikan hidup bagi kemajuan bangsa,” ujarnya melalui sambutan yang dibacakan oleh Rekor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Mochamad Ashari saat acara pengukuhan mahasiswa baru ITS di Graha Sepuluh Nopember ITS, Surabaya.

Puan berpesan kepada para mahasiswa agar menjadi manusia dewasa yang matang secara pola pikir, berintegritas, mau bergotong-royong, dan hidup bersama dalam keberagaman. Pasalnya, Indonesia tidak hanya membutuhkan manusia yang cerdas, namun juga memiliki rasa nasionalisme kuat dan cinta Tanah Air.

“Perbedaan adalah suatu takdir yang harus kita terima dan syukuri bersama. Saya percaya bahwa dengan semangat gotong royong, kita mampu membangun SDM yang unggul untuk menjaga NKRI dengan berlandaskan Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” tukasnya.

Sesuai dengan visi Presiden RI Pertama Soekarno yang juga merupakan Pendiri ITS, kampus tersebut diharapkan menjadi pusat keilmuan kemaritiman. Puan berharap, ITS konsisten untuk mengawal visi itu sehingga kemudian mampu berkontribusi besar menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.

“Saat ini kita berada pada era industri 4.0. Segala sesuatunya harus sesuai dengan perkembangan zaman. Kita harus meningkatkan daya saing bangsa, khususnya dalam hal inovasi. Kampus harus mampu memperkuat inovasi yang akan memberikan nilai tambah bagi pembentukan kesejahteraan dan penguasaan teknologi tinggi,” tandas Puan.

Lebih lanjut, ITS diminta untuk dapat selalu membantu pemerintah dalam mengawal dan merealisasikan program-program pembangunan yang ada. Menjadi rujukan di bidang pendidikan tinggi, riset, dan pengabdian masyarakat, untuk menciptakan teknologi tepat guna bagi masyarakat Indonesia.

"Ke depan, saya menginginkan ITS tetap terus menyumbangkan karya-karya terbaiknya untuk negeri ini, mengembangkan riset yang berbasis kearifan budaya masyarakat Indonesia yang beragam. Jadilah pelopor bagi kemajuan bangsa Indonesia," pungkasnya.

Memasuki tahun akademik 2019/2020, ITS telah mengukuhkan sebanyak 7.061 calon mahasiswa baru yang terbagi menjadi 5.281 mahasiswa sarjana (S1), 831 mahasiswa sarjana terapan (D4), dan 949 mahasiswa pascasarjana (S2 dan S3). Diantara mahasiswa baru tersebut terdapat 46 orang mahasiswa asing yang berasal dari 19 negara.

Editor :